About

Bu Desi Guru Edukatif, Nalar kritis, Inspiratif, Unik, dan Santun

Halaman

Senin, 16 Oktober 2023

KULIAH UMUM PEMBATIK LEVEL 4

 KULIAH UMUM PEMBATIK LEVEL 4

"Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar"


PEMBUKAAN

Kuliah Umum merupakan serangkaian acara dalam program PembaTIK level 4 yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta mengenai pembentukan pola pikir inovatif, pembelajaran di era digital, komunikasi digital, kolaborasi, dan keterampilan public speaking.

Agenda pertama, yakni sambutan Kepala Pusdatin Kemendikbudristek, Dr. M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si. Beliau melaporkan terkait program PembaTIK 2023, yang mengakomodasi empat tingkat perkembangan yang harus dilalui oleh peserta. Pada Level 1, fokusnya adalah pada Kurikulum Merdeka dan segala Platform Teknologi yang terkait dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kemudian pada Level 2, program memasuki tahap implementasi, di mana peserta diminta untuk mengoptimalkan penggunaan Platform Teknologi. Level 3 menantang peserta untuk membuat materi ajar yang nantinya diunggah ke PMM. Sekarang, di Level 4, peserta diajak untuk berbagi dan berkolaborasi, sehingga pengetahuan seputar Kurikulum Merdeka dan Platform Teknologi dapat disebarkan. Dengan demikian, Duta Teknologi yang terpilih akan menjadi mitra bagi Kemendikbudristek. Selama empat tahapan ini, terjadi proses seleksi, dimana jumlah peserta pada Level 1 sebanyak 79.919 guru, kemudian menyusut menjadi 33.923 di Level 2, lebih lanjut mengerucut menjadi 13.931 di Level 3. Pada Level 4, hanya 1.066 peserta yang tersisa, dan dari mereka, 38 akan terpilih sebagai Duta Teknologi yang akan mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Agenda kedua, yakni sambutan dan pembukaan dari Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Ir. Suharti, M.A., Ph.D. Beliau memaparkan Proses ini merupakan adaptasi dari kerangka kerja yang telah diumumkan oleh UNESCO sebagai standar peningkatan kompetensi pendidik di tingkat nasional. Tidak hanya terbatas pada pengajaran di kelas masing-masing, tetapi juga melibatkan kontribusi berbagi pengetahuan kepada sekolah lain. Para peserta yang berhasil melalui tahapan ini akan menjadi Duta Teknologi. Program PembaTIK 2023 yang bertema "Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar" merupakan langkah pemerintah dalam mendukung peningkatan kompetensi pendidik. Para pembicara dalam program ini akan menyajikan materi-materi yang relevan dan berguna dari perspektif mereka. Kuliah umum ini memberikan kesempatan untuk berkomunikasi antara pembicara dan peserta, dan diharapkan memberikan masukan berharga bagi peserta di level 4.

Agenda ketiga, yakni sambutan Dirjen GTK Kemendikbudristek, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa Filosofi Pendidikan dari KHD menginspirasi Merdeka Belajar, lingkungan pendidikan menumbuhkan kemandirian dalam pembelajaran. Merdeka Belajar memberi kemerdekaan dalam pemanfaatan model pembelajaran. Inovasi pendidikan menjadi wujud kesadaran guru untuk dapat mempunyai kompetensi literasi terhadap TIK. Mendorong kemampuan guru untuk berbagi dan berkolaborasi. Duta Teknologi merupakan guru-guru terpilih yang menjadi jangkar pendidikan yang bisa menggerakkan stakeholder pendidikan untuk membangun budaya pemanfaatan teknologi bagi guru dan komunitas.

 

MATERI KULIAH UMUM

Sesi pertama bertemakan "Membangun mindset inovator dalam ekosistem Digital Pendidikan.” Moderator sesi ini adalah Ibu Rini Sri Lestari, Duta Teknologi Yogyakarta 2022, menyoroti pentingnya meningkatkan inovasi guru di era digital. Lenang Manggala, narasumber dari Nyalanesia, menekankan perbedaan antara kreativitas dan inovasi, sambil mengidentifikasi penyebab kegagalan inovasi, termasuk perencanaan yang buruk dan kurangnya keterlibatan mitra proyek. Bahaya dari "pemburu keuntungan" yang menciptakan inovasi seperti game dan judi slot juga disoroti, dengan peringatan bahwa ketiadaan inovasi dari pahlawan pendidikan dapat membawa dampak negatif pada anak-anak. Pesan akhir adalah untuk memulai inovasi dari yang terkecil di kelas dan mengajak para pendidik untuk melibatkan diri dalam inovasi demi meningkatkan kehidupan lebih baik bagi generasi penerus.

Sesi kedua, yang membahas "Pemanfaatan Platform Pembelajaran Digital yang Membelajarkan," dipandu oleh Kajuliven Wattimena, Duta Teknologi Maluku 2019, dengan narasumber Dr. Uwes Anis Chaeruman, M.Pd dari Universitas Negeri Jakarta. Pembicara membahas tantangan akses dan keterbatasan murid dalam penggunaan platform digital, di mana sejumlah besar siswa masih belum memiliki perangkat dan terkadang terkendala oleh paket internet. Dalam tiga kasus pembelajaran, dua di antaranya dianggap sebagai pembelajaran modern. Kasus pertama, yang melibatkan Guru Riri di daerah terpencil tanpa listrik dan internet, dianggap sebagai Merdeka Belajar karena mengedepankan kreativitas dan inovasi tanpa perangkat canggih. Kasus kedua, dengan Guru Sarif di kota yang menggunakan teknologi modern seperti TPACK, juga dianggap sebagai Merdeka Belajar. Sementara kasus ketiga, dengan Guru Maliq yang baru menggunakan Canva, dianggap sebagai pembelajaran yang tidak membebaskan karena masih terkendala teknologi. Pembicara mengajak peserta untuk merenung posisi saat ini dalam konteks pembelajaran dan menyatakan bahwa Merdeka Belajar terjadi pada kasus 1 dan 2, sedangkan kasus 3 merupakan pembelajaran yang membatasi.

Sesi ketiga, yang membahas "Komunikasi Digital, Kolaborasi, dan Public Speaking," dipandu oleh Rolla Fardila, Duta Teknologi Jawa Barat 2022, dengan narasumber Sherly Annavita Rahmi, Konten Kreator. Pembicara menekankan pentingnya keterampilan public speaking di era Industri 5.0, yang ditandai oleh pergeseran fokus dari alat ke siapa yang mengendalikan alat. Pandemi Covid mempercepat perubahan ini, dengan 90% generasi muda mendapatkan informasi secara online. Terjadi tsunami informasi, dan public speaking pun terpengaruh oleh dinamika industri 5.0. Pembicara membagikan 5 tips public speaking, termasuk membatasi dan memfokuskan ide, memberikan alasan kepentingan topik, membangun ide secara bertahap, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan membuat presentasi "worth sharing." Kesimpulannya, komitmen dan konsistensi ditekankan sebagai kunci untuk memulai dan menyelesaikan perjalanan public speaking.


Sobat Genius dapat menyaksikan sesi Kuliah Umum melalui video berikut ini:













0 comments:

Posting Komentar