KULIAH UMUM PEMBATIK LEVEL 4
"Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar"
Kuliah Umum merupakan serangkaian acara dalam program PembaTIK
level 4 yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta mengenai
pembentukan pola pikir inovatif, pembelajaran di era digital, komunikasi digital,
kolaborasi, dan keterampilan public speaking.
Agenda pertama, yakni sambutan Kepala Pusdatin
Kemendikbudristek, Dr. M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si. Beliau melaporkan terkait program PembaTIK 2023,
yang mengakomodasi empat tingkat perkembangan yang harus dilalui oleh peserta.
Pada Level 1, fokusnya adalah pada Kurikulum Merdeka dan segala Platform
Teknologi yang terkait dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek). Kemudian pada Level 2, program memasuki tahap
implementasi, di mana peserta diminta untuk mengoptimalkan penggunaan Platform
Teknologi. Level 3 menantang peserta untuk membuat materi ajar yang nantinya
diunggah ke PMM. Sekarang, di Level 4, peserta diajak untuk berbagi dan
berkolaborasi, sehingga pengetahuan seputar Kurikulum Merdeka dan Platform
Teknologi dapat disebarkan. Dengan demikian, Duta Teknologi yang terpilih akan
menjadi mitra bagi Kemendikbudristek. Selama empat tahapan ini, terjadi proses
seleksi, dimana jumlah peserta pada Level 1 sebanyak 79.919 guru, kemudian
menyusut menjadi 33.923 di Level 2, lebih lanjut mengerucut menjadi 13.931 di
Level 3. Pada Level 4, hanya 1.066 peserta yang tersisa, dan dari mereka, 38
akan terpilih sebagai Duta Teknologi yang akan mewakili seluruh provinsi di
Indonesia.
Agenda kedua, yakni sambutan dan pembukaan dari Sekretaris
Jenderal Kemendikbudristek, Ir. Suharti, M.A., Ph.D. Beliau memaparkan Proses ini merupakan adaptasi dari
kerangka kerja yang telah diumumkan oleh UNESCO sebagai standar peningkatan
kompetensi pendidik di tingkat nasional. Tidak hanya terbatas pada pengajaran
di kelas masing-masing, tetapi juga melibatkan kontribusi berbagi pengetahuan
kepada sekolah lain. Para peserta yang berhasil melalui tahapan ini akan
menjadi Duta Teknologi. Program PembaTIK 2023 yang bertema "Menguatkan
Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka
Belajar" merupakan langkah pemerintah dalam mendukung peningkatan
kompetensi pendidik. Para pembicara dalam program ini akan menyajikan
materi-materi yang relevan dan berguna dari perspektif mereka. Kuliah umum ini
memberikan kesempatan untuk berkomunikasi antara pembicara dan peserta, dan
diharapkan memberikan masukan berharga bagi peserta di level 4.
Agenda ketiga, yakni sambutan Dirjen GTK
Kemendikbudristek, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa Filosofi Pendidikan dari KHD
menginspirasi Merdeka Belajar, lingkungan pendidikan menumbuhkan kemandirian
dalam pembelajaran. Merdeka Belajar memberi kemerdekaan dalam pemanfaatan model
pembelajaran. Inovasi pendidikan menjadi wujud kesadaran guru untuk dapat
mempunyai kompetensi literasi terhadap TIK. Mendorong kemampuan guru untuk
berbagi dan berkolaborasi. Duta Teknologi merupakan guru-guru terpilih yang
menjadi jangkar pendidikan yang bisa menggerakkan stakeholder pendidikan untuk
membangun budaya pemanfaatan teknologi bagi guru dan komunitas.
MATERI KULIAH UMUM
Sesi pertama bertemakan "Membangun mindset
inovator dalam ekosistem Digital Pendidikan.” Moderator sesi ini adalah Ibu Rini Sri Lestari, Duta
Teknologi Yogyakarta 2022, menyoroti pentingnya meningkatkan inovasi guru di
era digital. Lenang Manggala, narasumber dari Nyalanesia, menekankan perbedaan
antara kreativitas dan inovasi, sambil mengidentifikasi penyebab kegagalan
inovasi, termasuk perencanaan yang buruk dan kurangnya keterlibatan mitra
proyek. Bahaya dari "pemburu keuntungan" yang menciptakan inovasi
seperti game dan judi slot juga disoroti, dengan peringatan bahwa ketiadaan
inovasi dari pahlawan pendidikan dapat membawa dampak negatif pada anak-anak.
Pesan akhir adalah untuk memulai inovasi dari yang terkecil di kelas dan
mengajak para pendidik untuk melibatkan diri dalam inovasi demi meningkatkan
kehidupan lebih baik bagi generasi penerus.
Sesi kedua, yang membahas "Pemanfaatan Platform
Pembelajaran Digital yang Membelajarkan," dipandu oleh Kajuliven Wattimena, Duta Teknologi
Maluku 2019, dengan narasumber Dr. Uwes Anis Chaeruman, M.Pd dari Universitas
Negeri Jakarta. Pembicara membahas tantangan akses dan keterbatasan murid dalam
penggunaan platform digital, di mana sejumlah besar siswa masih belum memiliki
perangkat dan terkadang terkendala oleh paket internet. Dalam tiga kasus
pembelajaran, dua di antaranya dianggap sebagai pembelajaran modern. Kasus
pertama, yang melibatkan Guru Riri di daerah terpencil tanpa listrik dan
internet, dianggap sebagai Merdeka Belajar karena mengedepankan kreativitas dan
inovasi tanpa perangkat canggih. Kasus kedua, dengan Guru Sarif di kota yang
menggunakan teknologi modern seperti TPACK, juga dianggap sebagai Merdeka
Belajar. Sementara kasus ketiga, dengan Guru Maliq yang baru menggunakan Canva,
dianggap sebagai pembelajaran yang tidak membebaskan karena masih terkendala
teknologi. Pembicara mengajak peserta untuk merenung posisi saat ini dalam konteks
pembelajaran dan menyatakan bahwa Merdeka Belajar terjadi pada kasus 1 dan 2,
sedangkan kasus 3 merupakan pembelajaran yang membatasi.
Sesi ketiga, yang membahas "Komunikasi Digital,
Kolaborasi, dan Public Speaking," dipandu oleh Rolla Fardila, Duta Teknologi Jawa Barat
2022, dengan narasumber Sherly Annavita Rahmi, Konten Kreator. Pembicara
menekankan pentingnya keterampilan public speaking di era Industri 5.0, yang
ditandai oleh pergeseran fokus dari alat ke siapa yang mengendalikan alat.
Pandemi Covid mempercepat perubahan ini, dengan 90% generasi muda mendapatkan
informasi secara online. Terjadi tsunami informasi, dan public speaking pun
terpengaruh oleh dinamika industri 5.0. Pembicara membagikan 5 tips public
speaking, termasuk membatasi dan memfokuskan ide, memberikan alasan
kepentingan topik, membangun ide secara bertahap, menggunakan bahasa yang mudah
dipahami, dan membuat presentasi "worth sharing."
Kesimpulannya, komitmen dan konsistensi ditekankan sebagai kunci untuk memulai
dan menyelesaikan perjalanan public speaking.
0 comments:
Posting Komentar